Aliansi Masyarakat Peduli Nasib Buruh Provinsi Riau Desak Polres Inhu Segera Usut Kasus Dugaan Penganiayaan Karyawan PT NHR

TRANSMEDIARIAU.COM, INHU - Aliansi Masyarakat Peduli Nasib Buruh Provinsi Riau mendesak Kepolisian Resor (Polres) Indragiri Hulu (Inhu) segera mengusut dan memproses laporan dugaan penganiayaan terhadap karyawan PT Nikmat Holona Reksa (NHR) beberapa waktu yang lalu.

Desakan itu disampaikan pada aksi damai dan unjuk rasa yang digelar di pintu masuk Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT NHR Desa Seberida Kecamatan Batang Gansal, Jumat (1/12) kemarin.

Selain itu massa juga meminta aparat penegak hukum segera memeriksa orang-orang yang diduga terlibat pengrusakan dan memutus jalan desa dan perusahaan tersebut baik itu perorangan maupun koorporasi.

Perwakilan buruh, Unggal Gultom ketika dikonfirmasi melalui selulernya, Sabtu (2/12) membenarkan aksi tersebut. Ia mengatakan aksi dipicu tidak diprosesnya laporan masyarakat dan perusahaan dan terkesan mengabaikannya.

"Masyarakat sudah dirugikan, perusahaan juga. Tetapi kenapa tidak diproses," tanya Unggal.

Karena itu Unggal Gultom meminta kepolisian bertindak tegas terhadap oknum buruh yang diduga telah melakukan penganiayaan terhadap karyawan PT NHR dan oknum yang telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan memutus jalan menuju perusahaan tersebut.

"Kita minta aparat penegak hukum dalam hal ini Polres Inhu atau Polda Riau segera periksa. Apabila ada aktor dibelakang ini agar diproses dan diberi tindakan hukum yang tegas," katanya.

Unggal Gultom mengatakan jika tidak segera dilakukan tindakan hukum maka ini akan menjadi pembelajaran buruk bagi masyarakat.

Dikonfirmasi, massa yang hadir dalam aksi tersebut sebanyak 2.300 orang yang berasal dari Aliansi peduli nasib buruh se Riau, Aliansi peduli nasib tenaga kerja se Riau, Aliansi peduli mahasiswa se Riau, Aliansi petani kelapa sawit se Riau, Advokat peduli keadilan, Mahasiswa dari 5 universitas di Riau, Pemuka masyarakat Melayu se Riau, Buruh se Riau dan Perwakilan aktivis '98.