Alumni SMK N 1 Tanjungpinang Teteskan Air Mata Untuk Perjuangan Cen Sui Lan

Selasa, 23 Januari 2024

Tanjungpinang, Transmedia Riau  – Siti Nurhalizah meneteskan air mata ketika membaca postingan di WAG alumni SMK 1 Tanjungpinang yang diteruskan secara berantai.

Isinya ialah Anggota Komisi V DPR RI Dapil Kepri yakni Cen Sui Lan perjuangkan Rp.40 miliar untuk revitalisasi pembangunan SMK 1 Tanjungpinang.

Situasi tahu ruangan kelas SMK 1 memang sudah krodit, tidak mampu lagi menampung ribuan siswa yang menimbah ilmu di sekolah kejuruan tertua di provinsi Kepri tersebut.

Sementara Sulasmi, sang Kepala Sekolah pusing tujuh keliling memikirkannya. Berbagai cara telah ia lakukan, namun upaya tersebut tetap saja buntu.

Untuk ukuran sekolah kejuruan lokasinya sangat kecil sehingga sulit untuk dikembangkan.

Satu-satunya mengatasi ruangan kelas yang terbatas itu adalah membangun tingkat. Dari satu lantai menjadi dua atau tiga lantai atau empat lantai jika memungkinkan.

Why not…?

Di tengah kepusingan itu, tiba-tiba Cen Sui Lan membawa kabar gembira. Pemerintah pusat akan mengucurkan dana Rp40 miliar untuk sekolah itu.

SMK 1 dulu bernama SMEA memang punya sejarah panjang dalam perjalanan dunia pendidikan di Kepri. Berdiri sejak 1955 sampai sekarang sekolah tesebut masih eksis. Hitung berapa usianya sekarang? Cukup tua kan?

Ribuan alumninya tersebar ke mana-mana. Satu di antaranya adalah Asman Abnur – rekan seperjuangan Cen Sui Lan di DPR RI.

Sekolah ini pertama kali berdiri di Jl. Teuku Umar yang berada di pasar Tanjungpinang. Kemudian pindah ke Jl. Pramuka hingga sekarang.

Asman Abnur adalah alumni yang dulu sekolah di Jl. Teuku Umar. Kemudian alumni lain di antaranya adalah Andi Anhar Chalid (mantan Ketua DPRD Kabupaten Kepri), Prof. Dr. M. Zen (tokoh masyarakat dan pejuang pembentukkan Provinsi Kepri), Edward Murshali (Mantan Wakil Wali Kota Tanjungpinang) dan lainnya.

Sebagai sekolah dengan segudang sejarah dan prestasi, sekolah ini menjadi rebutan lulusan SMP di Provinsi Kepri.

Sayang ruang terbatas, areal yang sempit membuat sekolah ini terlihat sesak. Apalagi saat jam pulang sekolah, jalan pramuka macet total sejenak karena siswa keluar dari satu pintu.

Nah, bila perjuangan Cen Sui Lan Rp40 miliar terealisasi satu persatu, maka mimpi untuk mengatasi ruangan belajar akan teratasi.