TRANSMEDIARIAU.COM - Masalah terkait sampah dan pengolahannya merupakan suatu tantangan bagi kota solok, bagaimana tidak seperti yang di sebut oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok, yang di kutip dari Info Publik Solok yakni Zulkifli mengatakan, “Produksi sampah di Kota Solok mencapai 45 ton dalam sehari. Angka itu bisa naik drastis saat momen-momen tertentu, terutama saat Ramadan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan jumlah kenaikan sampah di kota Solok, yakni Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dan perubahan pola konsumsi masyarakat mengakibatkan meningkatnya jumlah produksi sampah di masyarakat,  jenis sampah-sampah ini di dominasi oleh sampah rumah tangga dan juga sampah sejenisnya seperti sampah yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus dan fasilitas sosial maupun fasilitas umum.

Terkait masalah tentang sampah di kota Solok, pemerintah kota bersama Dinas Lingkungan Hidup, petugas kebersihan dan masyarakat kota Solok sangat gencar bekerja sama menjaga dan mewujudkan kebersihan kotanya.

Terkait kebijakan yang di keluarkan pemerintah kota Solok mengenai kebijakan dan strategi pengolahan sampah di kota Solok yakni terdapat di dalam PERWAKO (Peraturan Walikota) tahun 2018 NO 25 “Kebijakan Dan strategi Daerah Dalam Pengolahan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah  Sejenis Rumah Tangga Periode 2018-2025”

Dari data-data yang di dapatkan terkait usaha upaya kebijakan, strategi,  dan program yang dilakukan kota Solok demi mewujudkan kota Solok yang memiliki pengolahan sampah yang baik, dan menjadi kota yang bebas sampah, yang tertuang dalam PERWAKO Tahun 2018 NO 25 yakni di dapatkan poin -poin seperti :

1.Membentuk sebuah sistem informasi

Upaya ini di lakukan pemerintah kota dengan berbagai jaringannya, dengan melakukan penyebaran informasi terkait pengolahan dan pengurangan sampah dengan berbagai jenisnya melalui sistem informasi edukatif seperti media elektronik spanduk, baliho dan lain sebagainya. Biasanya hal seperti ini akan di tampilkan di berbagai kawasan di kota Solok baik itu di  kawasan sekolahan, kantor, fasilitas umum dsb.

2. Adanya keterlibatan masyarakatnya 
 

Dalam hal ini, perlu adanya keterlibatan masyarakat sendiri dengan membangun kesadaran masyarakat melalui upaya komunikasi, baik itu formal atau informal Yang dapat dilakukan dengan mengadakan sosialisasi, pelatihan, pertemuan. Seperti bentuk contohnya, masyarakat yang membentuk kelompok peduli lingkungan, serta contoh lainnya yakni gotong royong di masyarakat, dan penyebaran informasi di antara masyarakat ke masyarakat.
 

3. Melakukan kegiatan pendaur ulangan yang menghasilkan nilai guna.
 

Adanya pemanfaatan kembali dari hasil pengolahan sampah rumah tangga dalam upaya meminimalisir dan mendapatkan nilai guna  dengan metode 3R Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan ulang), Recycle (mendaur ulang). Bentuk  contohnya yaitu adanya inovasi kegiatan dari ibu- ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) yang ikut dalam usaha pengolahan dan pengurangan sampah ini dengan menghasilkan karya-karya menarik, dan contoh lainnya yaitu adanya Rumah Kompos di kota solok, yang selalu aktif memproduksi.
 

4.Edukasi terkait pengolahan dan pengolahan sampah di kawasan lingkungan sekolah.
 

Hal ini juga merupakan bentuk usaha pemerintah kota dan DLH  yang bekerja sama dengan  sekolah-sekolah serta Tim pengajar yang ada di kota Solok, dalam usaha kegiatan edukasi dan peduli lingkungan terkait sampah dan cara pengolahannya untuk upaya meminimalisir jumlah sampah di kota Solok, dan adanya motivasi dari contoh nilai sekolah-sekolah  yang memperoleh gelar  sekolah Adiwiyata yang ada di kota Solok.
 

5.Perlengkapan sarana dan prasarana penunjang  pengolahan sampah.
 

Pemerintah kota yang dengan DLH kota Solok menyediakan berbagai bentuk sarana dan prasarana dalam upaya pengolahan sampah ini, seperti TPA regional yang selalu bekerja dan beroperasi dengan baik, tempat-tempat sampah yang selalu ada di samping bantaran jalan, petugas kebersihan yang selalu teliti dan rutin membersihkan lingkungan kota, contoh lainnya yaitu  sarana dan prasarana Oleh DLH dalam upaya produksi  Rumah pupuk kompos 

6.Adanya hubungan kerja sama dengan pihak luar

Dalam usaha pengolahan dan pengurangan berbagai jenis sampah, kota Solok juga melakukan hubungan kerja sama dengan berbagai pihak luar seperti contohnya yaitu kerja sama kota Solok dengan PT Semen Padang dengan memanfaatkan sebuah aplikasi yang bernama “Nabuang Sarok” di bawah pengawasan DLH langsung, tak hanya adapun Pemerintah Kota (Pemkot) Solok, Sumatera Barat menjalin kerja sama dengan Tim delegasi Danish Enviromental Protection Agency (DEPA) atau Badan Perlindungan Lingkungan Denmark di bidang lingkungan salah satunya pengelolaan sampah. Dan yang terbaru kali ini yakni rencana kerja sama dengan Korea Selatan dalam masalah pengolahan sampah. Dan masih banyak lagi bentuk kerja sama lainnya.
 

Dan dari hal-hal ini kota Solok telah banyak meraih penghargaan terkait pengolahan sampahnya salah satu bentuknya yaitu kota Solok meraih penghargaan Adipura 2022 kategori Kota Kecil Terbersih, yang mana sebelumnya kota Solok juga telah pernah meraihnya di tahun 2017 dan 2018 lalu. tak hanya itu adapun Beberapa sekolah di kota Solok yang Mendapat gelar sekolah Adiwiyata yakni di mana sekolah ini memunculkan nilai-nilai yang dapat di contoh terkait kepeduliannya terhadap lingkungan terutama sampah. Dan berbagai bentuk prestasi lainnya yang di raih kota Solok dalam usaha pengolahan sampah di kota Solok.
 

Hal-hal seperti ini tak luput dari adanya komunikasi yang baik dan usaha antara pemerintah kota Solok bersama Dinas Lingkungan Hidup kota Solok, Petugas Kebersihan kota Solok, serta masyarakat kota solok sendiri, dan pihak luar, dalam usaha pengolahan dan pengurangan jumlah sampah ini, upaya-upaya, kebijakan, inovasi terus dikeluarkan dan diwujudkan bersama-sama demi mencapai tujuan yang sama yakni Zero Waste, demi mewujudkan kota Solok yang clear,clean and beautiful.

Penulis : Bunga Alya Novita
Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Andalas
E-Mail : [email protected]
No HP/Whatsapp : 083139567566