Berkat JKN, Tri Tak Keluarkan Biaya Jalani Perawatan Patah Tulang

Senin, 01 Mei 2023

Transmediariau.com, Tanjungpinang – Tidak ada seorangpun yang menginginkan terkena musibah, seperti yang diutarakan oleh Tri Rahayu (24). Ia tak pernah menyangka harus menjalani operasi pada tulang pahanya. Ditemui tim Jamkesnews, Rabu (26/04), perempuan yang akrab di sapa Tri itu menceritakan musibah yang dialaminya setelah menjalani operasinya. Kejadian itu bermula pada Desember 2022 saat Tri ingin mandi. Saat berjalan di kamar mandi tiba-tiba Tri terjatuh karena lantai yang licin.
“Kejadiannya tiga bulan lalu, tepatnya Desember 2022. Saya jatuh di kamar mandi, saat itu kaki saya sakit, tapi masih bisa ditahan. Saya putuskan untuk ke tukang urut dulu. Bukannya membaik, kaki saya malah memburuk. Lama kemalaan rasanya semakin sakit, saya sampai kesulitan untuk jalan dan tidak bisa bekerja. Karena sudah berminggu-minggu tidak bekerja, akhirnya saya putuskan untuk berhenti bekerja dulu. Saya ingin fokus menyembuhkan kaki saya,” terangnya.
Saat ditemui di ruang rawat inap RSUD Kota Tanjungpinang, Tri yang baru saja selesai menjalani operasi patah tulang, dengan senang hati ia membagikan pengalamannya selama menggunakan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tri sudah terdaftar sebagai peserta JKN sejak tahun 2021, dirinya didaftarkan dari tempat kerjanya. Desember 2022 lalu Tri harus berhenti bekerja karena kakinya yang sakit, sehingga kepesertaannya pun harus diberhentikan.
“Seminggu yang lalu kondisi kaki saya semakin memburuk, saya sangat takut tidak bisa jalan lagi. Akhirnya ibu saya membawa ke rumah sakit, ternyata Kartu JKN nya sudah tidak bisa digunakan. Saya sangat bingung, biaya berobatnya pasti sangat besar, belum lagi kalau harus menjalani operasi. Untungnya petugas rumah sakit sangat tanggap. Bagian pendaftaran langsung membantu saya untuk mengalihkan kepesertaan menjadi tanggungan Pemerintah Kota Tangerang,” cerita Tri.
Di rumah sakit, Tri langsung ditangani oleh dokter yang jaga dan langsung di rontgen. Meskipun kepesertaannya belum aktif, Tri tetap ditangani dengan baik. Pihak keluarga diberi waktu tiga hari kerja untuk membereskan semua administrsinya. Berdasarkan hasil rontgen, Tri mengalami patah tulang pada pahanya. Jika dibiarkan terlalu lama, akan memberi dampak buruk untuk tulang paha Tri, sehingga dokter langsung menjadwalkan operasi untuknya.
Tri merasa sangat bersyukur dengan adanya Program JKN, berkat program ini Tri bisa menjalankan operasi dengan nyaman. Dirinya tidak perlu lagi memikirkan biaya selama di rumah sakit, karena semua sudah ditanggung Program JKN. Selama menjalani perawatan di rumah sakit, Tri mendapatkan pelayanan yang sangat baik, dokter dan perawat memberikan pelayanan dengan ramah, semuanya bekerja dengan sigap. Selain merasa bersyukur dan terbantu dengan Program JKN, Tri  juga menyampaikan salam terima kasihnya kepada para peserta JKN yang selalu rutin membayar iuran.
“Yang saya rasakan selama ini ga ada kendala apapun, mau kelas 1 ataupun kelas 3, didaftarkan pemerintah ataupun daftar mandiri semua mendapatkan pelayanan yang sama. Alhamdulillah semuanya baik dan saya tidak menemukan perbedaan dalam pelayanan. Saya acungi jempol kepada petugas rumah sakit dan Program JKN. Terima kasih saya ucapkan kepada pemerintah karena sudah mendaftarkan saya menjadi peserta JKN. Terima kasih juga kepada peserta JKN lainnya yang rutin membayarkan iuran. Dengan bantuan kalian, saya dapat mengobati patah tulang saya,” tutur Tri.
Menutup perbincangan dengan tim Jamkesnews, Tri menyampaikan harapannya agar Program JKN menjadi program unggulan dan terus ada kedepannya karena manfaatnya sangat banyak bagi peserta. Harapannya, dengan adanya program JKN tersebut seluruh masyarakat  yang mengalami kesulitan seperti yang dialaminya  tidak perlu khawatir lagi untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan yang layak utamanya membiayai pengobatan khususnya biaya pelayanan kesehatan yang besar. (*)