Rendi : Operasi Jantung Anak Saya Gratis Karena JKN

Senin, 31 Oktober 2022

Transmediariau.com, Tanjungpinang – Orangtua mana yang tidak khawatir mengetahui buah hati terlahir dengan kondisi penyakit jantung bawaan. Hal tersebut yang dirasakan Rendi Cekmat (37). Kerisauan terlihat saat menceritakan pengalaman saat putri kecilnya bernama Annisa Salma (5) yang didagnosa dokter menderita kelainan jantung bawaan.
“Pada usia enam bulan, Annisa didiagnosa kelainan jantung bawaan. Di usia satu setengah tahun, putri saya sudah menerima operasi pertamanya dan merasakan dua kali pemasangan kateter jantung,” ungkapnya, Rabu (26/10).
Kekhawatiran Rendi berkurang karena telah menjadi peserta JKN, pasalnya biaya operasi jantung Annisa hingga pengobatan pasca operasi ditanggung BPJS Kesehatan sehingga ia tidak pernah mengeluarkan biaya sepeser pun. Kepesertaan JKN Rendi dan keluarga didapat karena ia Aparatur Sipil Negara (ASN) di salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Tanjungpinang.
“Biaya operasi jantung sangat mahal. Saya tidak bisa membayangkan jika saya bukan peserta JKN, entahberapa biaya yang harus saya bayarkan. Selama ini Annisa menjalani pengobatan di RSUD Kota Tanjungpinang dan kami merasakan pelayanan yang sangat baik,” ujarnya.
Rendi benar-benar merasakan manfaat Program JKN. menurutnya bukan hanya dia yang merasakannya, melainkan banyak peserta lain juga merasakan manfaat Program JKN. Namun Rendi menyayangkan masih banyak masyarakat yang tidak menyadari pentingnya menjadi peserta JKN. Sebagian masyarakat enggan menjadi peserta JKN karena masih merasa sehat.
“Kita tidak tahu kapan datangnya sakit, maka kita harus menyiapkan jaminan kesehatan disaat sehat jika sewaktu-waktu digunakan, kita bisa memanfaatkannya. Sebagian masyarakat kita juga masih belum membayar iuran JKN setiap bulannya, sementara kalau kita ambil contoh perokok, andaikan saja mereka tidak merokok selama empat hari, maka mereka pasti bisa membayar iuran JKN,” ungkap Rendi.
Ia menyebutkan, rata-rata perokok bisa menghabiskan dua bungkus rokok sehari dengan harga 20 ribuan rupiah. Menurutnya, sebenarnya tidak ada alasan untuk menunggak iuran JKN, apalagi ini untuk kepentingan mereka sendiri. Rendi berharap akan semakin banyak masyarakat yang ikut menjadi peserta JKN dan berpartisipasi menyukseskan program ini. Ia juga berterim akasih dan berharap agar tindakan operasi kedua anaknya nanti dapat berjalan lancar, sehingga anaknya dapat sembuh seperti sediakala. (*)