Penggunaan Medsos yang Kurang Tepat Dapat Merugikan Diri Sendiri dan Banyak Pihak

Sabtu, 30 Oktober 2021

TRANSMEDIARIAU.com - Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kabupaten/Kota dari Aceh hingga Lampung, Sabtu (30/10/2021) sekira pukul 13.00 WIB.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Kecakapan Digital, Keamanan Digital, Etika Digital dan Budaya Digital.

Sebagai Keynote Speaker Gubernur Provinsi Riau yaitu, Drs. H. Syamsuar, M.Si dan Presiden RI Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Webinar membahas tentang BIJAK BERMEDIA DIGITAL oleh para narsum yang mempunyai kompetensi di bidang masing-masing serta seorang Key Opinion Leader yang akan memberikan sharing session.

Bijak dalam bersosial media adalah orang yang selalu menggunakan akal budinya dalam menggunakan media sosial. Bijak bersosial media dapat dikaitkan dengan etika berinternet. Etika internet adalah seperangkat prinsip moral yang mengatur individu atau kelompok tentang perilaku apa yang dapat diterima saat menggunakan Internet dan media sosial. 

Penggunaan media sosial yang kurang tepat dapat merugikan diri sendiri dan banyak pihak. Seseorang dapat dipenjara karena mengunggah konten tidak bijak di media sosial. Jangan sharing hal-hal pribadi ke media sosial, misalnya mengunggah KTP, nomor tiket penerbangan, atau sertifikat vaksin. Pilihlah dengan bijak hal-hal yang memang pantas untuk dibagikan dan menjadi konsumsi publik. 

Kita harus bijak dan berpikir ulang ketika ingin mengunggah suatu hal di medsos, misalnya sebuah foto yang terlalu seksi atau komentar yang rasis. Walaupun telah dihapus unggahan tersebut, tapi jejak digital dapat dicari lagi.

"Jejak digital dapat mengungkapkan begitu banyak hal tentang dirimu. Karena berasal dari aktivitas daring, jejak digital dapat dilacak, dianalisis, dan digunakan untuk membangun gambaran profil yang sesuai dengan lokasi, kelompok sosial, perilaku, dan minatmu. Profil tersebut digunakan oleh bisnis atau perusahaan untuk menargetkan konsumen tertentu sesuai dengan penawaran dan iklan yang sudah dipersonalisasi," menurut Dr. Surjandy, S.Kom MM sebagai Faculty Member dan Researcher. 

Dewi Fitri, SE sebagai Kepala SMAN 1 Pangkalan Kudus menuturkan, etika menghargai karya dan konten di media sosial diantaranya, memberi kritik dan saran yang membangun, tidak menjiplak karya orang lain, tidak melakukan bullying, dan jangan menikmati karya bajakan. 

Key Opinion Leader oleh Ana Livian sebagai Mom Influencer menambahkan, cerdas bermedia sosial berarti kita sudah tahu konten yang seperti apa yang akan kita bagikan kepada orang yang melihatnya. Konten tersebut juga harus konten yang bermanfaat atau sekiranya dapat menghibur atau termotivasi.