Dilarang Mudik, Nasib Tempat bagi IPMI di Ponorogo Belum Jelas

Senin, 10 Mei 2021

Inhil,- Nasib tempat bagi Pelajar dan Mahasiswa Inhil di Ponorogo yang tergabung dalam Ikatan Pelajar- Mahasiswa Indragiri Hilir (IPMI) belum memiliki kejelasan. 

Hal itu diperparah dengan adanya larangan mudik bagi masyarakat di masa pandemi Covid. 

Diberitakan sebelumnya,  Ponorogo di usir akibat tidak dibayarkan kontrakan selama 8 bulan sejak tahun 2020 yang diperuntukkan untuk Sekretariat IPMI. 

Kini mahasiswa Inhil yang menempati asrama di Ponorogo kabarnya di usir dan saat ini tidak mempunyai sekretariat. Diketahui selama ini kontrak Sekretariat tersebut dibayarkan oleh Pemda melalui Kesejahteraan rakyat (Kesra) Kabupaten Inhil demi mendukung pelajar dan mahasiswa Inhil yang menuntut ilmu di Ponorogo. 

Kepala Bagian (Kabag) Kesra, Ridwan mengatakan belum bisa berkomentar banyak dan akan mempelajari kontrak itu. 

"Kami akan mempelajari lebih lengkap, dimana letak persoalan tersebut. Kalau menurut saya kontrak tersebut jangan sampai putus," kata Ridwan, Senin (10/5/2021). 

Ia mengatakan bahwa kontrak itu terjadi pada masa kepemimpinan Arifin dan program tersebut berjalan pada tahun 2016 hingga 2020.

"Saya baru masuk dan menjabat Kepala Kesra tahun ini (2021), jadi saya izin dulu untuk mempelajarinya lebih lanjut. Semoga ada solusi di tahun 2021 dan ini menjadi prioritas untuk kami selesaikan," sebutnya. 

Sementara Arifin, selaku mantan Kabag Kesra berharap kontrak untuk sekretaris bagi IPMI di Ponorogo bisa dilanjutkan kembali. 

"Saya berharap kontrak sewa tempat bagi mahasiswa-mahasiswa kita di sana agar dapat dilanjutkan kembali," harapnya. 

Dilanjutkan Arifin, program itu merupakan bantuan fasilitas sewa asrama atau sekretariat bagi mahasiswa Inhil yang mengenyam pendidikan dan melakukan kegiatan di sana serta dibayarkan setiap tahun dari 2016 hingga 2021 dan itu berjalan bagus.