Mengisi Kemenangan Dengan Selebrasi Doa dan Kerja

Senin, 21 Desember 2020

TRANSMEDIARIU.COM - Ketika gol tunggal yang dibuat Kyle Walker ke gawang Sheffield United dan menjadi penentu kemenangan, pemain muda bertalenta itu hanya tersenyum. Tidak ada selebrasi. Tidak ada perasaan membuncah yang berlebihan.

Padahal tendangan kakinya yang menjebol gawang Sheffield United yang dijaga Aaron Ramsdale menjadi penentu kemenangan Manchester City atas Sheffield United dengan skor 1-0 dalam lanjutan Liga Inggris di Bramall Lane, Sabtu, 31 Oktober 2020 lalu.

Meski menjadi pahlawan City dalam pertandingan itu, Kyle hanya bersikap biasa saja. Meski seluruh pemain dan penonton di stadion Bramall Lane mengelu-elukannya namun dia hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya ke tribun tempat ribuan mata penuh bangga atas prestasi yang ditorehnya. Kyle tidak lantas merasa menjadi manusia hero yang berhasil menyelamatkan muka Manchester City di muka penggila Liga Inggris saat itu.

Bagi Kyle, masih ada perjalanan panjang pertandingan yang harus dia lalui bersama Manchester City yang harus dilalui. Perjalanan yang penuh keringat dan tenaga serta pikiran agar Manchester City betul-betul berada di puncak juara dengan kemenangan yang hakiki.

Dalam pusaran dunia politik sebenarnya tidak jauh beda dengan dunia sepak bola. Karena keduanya menyangkut persoalan kontestasi. Persoalan pertandingan. Dan apa yang dilakukan Kyle Walker ketika membawa Manchester City menjadi juara harusnya menjadi inspirasi bagi semua calon kepala daerah yang telah memenangkan pertarungan di Liga Pilkada tahun ini.

Kondisi masyarakat kita yang saat ini masih dirundung kemurungan karena persoalan pandemi Covid 19 yang belum juga usai, sudah semestinya prestasi juara di Liga Pilkada tidak perlu diwarnai pesta pora dan selebrasi yang berlebihan. 

Alangkah naifnya, pesta kemenangan digelar dengan canda tawa tetapi di sisi lain masyarakat menangis meratapi kondisi yang sulit karena wabah pandemi Covid 19 yang memukul sendi-sendi kehidupan masyarakat di semua sektor. 

Ketika KPU Provinsi Kepulauan Riau menetapkan Ansar Ahmad sebagai Gubernur terpilih, salah seorang relawan bertanya pada mantan Bupati Bintan dua periode itu tentang kapan dilaksanakannya pesta dan syukuran. Namun Ansar Ahmad hanya menjawab singkat. "Pesta pemenangan diisi dengan doa di rumah masing-masing ya," katanya sambil tersenyum.

Apa yang dikatakan Ansar Ahmad bukan sebuah sikap 'pelit' memenuhi tuntutan para tim dan relawan yang ingin merayakan pesta kemenangan. Tapi dirinya ingin kegembiraan yang diraihnya tidak diekspose secara berlebihan sehingga tidak menjadi kegembiraan yang melukai. Situasi saat ini yang masih dalam keprihatinan memang diperlukan sebuah sikap yang bijak. 

Pesta kemenangan memang bukan sesuatu yang dilarang. Bahkan wajar kalau ada sebuah perayaan setelah berbulan-bulan berkubang dalam lumpur perjuangan dan akhirnya berhasil meraih tangga puncak juara. Dan itu memang sangat manusiawi. 

Tetapi kondisi saat ini memang tidak sepantasnya ditunjukkan dengan sikap yang berlebihan hanya untuk sebuah kegembiraan karena sebuah kemenangan. Situasi Kepulauan Riau saat ini memerlukan energi yang luar biasa agar bisa terbebas dari segala badai. Karena itu doa dan kerja keras diperlukan agar masyarakat bisa kembali tersenyum. Tidak hanya seperti senyum Kyle Walker ketika berhasil menjebol gawang Sheffield United tetapi juga senyum manis masyarakat Kepulauan Riau yang berhasil menjemput masa depan negeri ini yang penuh optimisme karena pemimpinnya yang punya kepedulian. 

Selamat menjemput kemenangan yang penuh berkah, ya tuan.