Distributor Hentikan Pasokan Obat ke RSUD Rohul

Kamis, 03 Januari 2019

TRANSMEDIARIAU.COM - Defisit keuangan daerah tahun 2018 di kabupaten Rokan Hulu, provinsi Riau,  berimbas terhadap pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Akibat defisit keuangan ini, Pemkab Rohul terpaksa melakukan tunda bayar terhadap pembayaran hutang obat dan Bahan Habis Pakai (BHP) RSUD tahun 2018 sebesar Rp1,2 miliar kepada distributor obat. Direktur RSUD Rohul, dr Novil, ketika dikonfirmasi membenarkan  hal tersebut. Menurutnya, dari Rp 3 miliar anggaran pembelian obat RSUD yang dianggarkan dalam APBD Rohul 2018, saat ini baru terealisasi Rp1,8 miliar. Akibat tunda bayar ini, sebagian distributor Obat rekanan RSUD telah menghentikan sementara  waktu suplai obat dan Bahan Habis Pakai ke RSUD. Sehingga persediaan obat dan BHP RSUD Rohul Saat ini menipis. Untuk memastikan pelayanan RSUD tetap berjalan, RSUD Rohul terpaksa mengambil sejumlah kebijakan. Salah satunya, membuka hutang baru pada distributor yang masih bersedia memberi kelonggaran Pembayaran hutang kepada RSUD. Selain itu, pihak RSUD juga terpaksa berhutang kepada sejumlah Apotek di sekitar Pasirpangaraian, meski harga obat-obatan di Apotek tersebut di jual di atas harga obat dalam E-katalog. "Kita juga terpaksa meminjam jasa medis bulan Juli untuk dibelikan obat dengan sistem tunai dengan persetujuan komite medik sebagai bentuk kepedulian terhadap mutu pelayanan kepada masyarakat" ujarnya, kepada CAKAPLAH.com, Kamis (3/1/2019). Meski persediaan stock obat  terbatas, Novil memastikan obat Formularium Pasien BPJS, tetap menjadi tanggung jawab RSUD. Jika persediaan obat-obatan Formularium BPJS habis, maka obat tersebut akan dibeli apoteker RSUD di luar rumah sakit, tidak dibeli oleh Pasien. "Kita jamin meski stok obat kita saat ini terbatas, khusus obat-obat Formularium BPJS, tetap menjadi tanggung jawab RSUD, kecuali obat diluar formularium BPJS," tegasnya. Novil mengatakan, agar persoalan menipisnya persediaan obat di RSUD cepat teratasi, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah. "Dari hasil koordinasi yang kita lakukan, pemerintah berjanji pembayaran Tunda Bayar obat di RSUD paling lambat dibayarkan pada Februari 2018 mendatang," ucapnya. Persoalan hutang obat di RSUD Rohul bukan baru kali ini terjadi. Pada tahun 2017, hutang Obat RSUD Rohul pernah menembus Rp5,3 miliar. Meskipun RSUD berhasil melunasi hutang tersebut melalui dana BLUD di akhir tahun 2018 lalu, lagi-lagi, RSUD Rohul terjerat hutang obat di awal tahun 2019. Sumber: Cakaplah.com | Editor: bbc