Ucap Ketua LSM Permata Kuansing Nilai Kebijakan Pemkab Nyeleneh

Rabu, 07 November 2018

TRANSMEDIARIAU.COM, Empat hari banjir melanda wilayah Kuansing, Pemkab baru menetapkan status darurat bencana. Kebijakan yang ditetapkan Pemkab Kuansing ini dinilai Ketua LSM Permata Kuansing, Junaidi Affandi nyeleneh. "Lagi-lagi kebijakan yang wow. Kalau tanggap darurat sebelum terjadi bencana. Tapi kalau sudah terjadi baru dirapatkan dan akan didistrubusikan buat apa lagi," ujar Junaidi Affandi, Selasa (6/11/2018) kemarin sore. Dikatakan Junaidi, seharusnya Pemda melindungi, mengayomi dan menjaga perasaan masyarakat. Makanya kata dia, jika tidak tahu harus rajin bertanya. Untuk itu menurutnya, penempatan orang itu mesti sesuai keahliannya. Dan lebih penting hubungan dengan masyarakat harus terjalin. Seperti sebumnya kata dia, kalaulah Pemda punya hati nurani, perasaan dan itikad baik, pada saat meninjau banjir mesti dibarengi bantuan sesuai kebutuhan masyarakat. "Bantuan yang disalurkan kepada masyarakat uang daerah, juga uang masyarakat kan. Lantas kemana uang tanggap darurat. Inikah namanya perubahan," kata Juanidi. Sebelumnya, terkait lambannya respon Pemerintah ini, Deka, salah seorang korban banjir asal desa Pauh Angit Kecamatan Pangean, menilai pihak pemerintah tak peduli dengan masyarakat. Kepada pemerintah ia menyampaikan tak perlu lagi mengurus masyarakat. "Sudah lah pak, kami tak butuh bantuan dari bapak-bapak lagi, simpan saja bantuannya. Kami sudah lelah dengan ucapan sabar dari bapak-bapak," ujarnya dengan raut marah. Menanggapi masalah ini, pengamat ekonomi Riau, Trian Zulhadi, Rabu (7/11/2018) pagi mengatakan, ia menilai, penetapan status darurat bencana ini, sangat lembek. Menurutnya, bak pepatah orang berilmu, memberi bantuan itu, paling tepat pada saat orang itu sedang terluka.***   Sumber: riauterkini.com