Antisipasi Rusuh Aksi #2019gantipresiden, GP Ansor Mohon LAM Riau Turun Tangan

Jumat, 24 Agustus 2018

TRANSMEDIARIAU.COM, PEKANBARU - Menyikapi panasnya suhu politik jelang Deklarasi Ganti Presiden di Pekanbaru 26 Agustus nanti, dan potensi adanya kerusuhan antar kubu yang pro dan kontra Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau diminta turun tangan. Permintaan itu disampaikan Ketua GP Ansor Riau, Purwaji kepada media malam ini di Pekanbaru. Menurutnya, jika bisa dicegah sebaiknya dicegah daripada terjadi chaos yang melibatkan sesama anak Riau. "Melihat potensi terjadinya kerusuhan antara yang pro dan kontra sebaikya orang tua kami di LAM turun tangan menengahi masalah ini." harap Purwaji. Bahkan jika memang diyakini akan terjadi benturan dua belah pihak, jika kita biarkan maka ini akan menjadi kesalahan kita bersama. Purwaji mencontohkan rusuh di Batam, Makassar sudah cukup dan tidak perlu terjadi di Riau. "Jika perlu dilarang ya harus dikeluarkan larangan dari LAM Riau. Agar tidak terjadi benturan sesama anak Riau. Sekarang ini tensinya sudah sama-sama meninggi. Ada yang mau membubarkan dan ada yang mau mengawal (Laskar, red). Jadi tidak boleh ini terjadi harus dihentikan." tegasnya. Purwaji mengatakan, semua pihak khususnya politisi harus bisa menahan diri mempertimbangkan kedamaian di tengah masyarakat. Apalagi saat ini ada sebagian masyarakat di Lombok yang kena musibah, alangkah tidak eloknya jika disini malah bertelagah. "Sekali lagi jangan abaikan kondisi ini, seolah tidak terjadi apa apa. Saya mohon orang orang tua di LAM, ormas Islam dan Paguyuban turun tangan, ayo bermusyawarah agar dicari jalan tengah yang baik menyikapi situasi ini." purwaji menegaskan. Hal senada diungkapkan tokoh pemuda Riau Yusafat Rendra. Menurut aktivis ini, tidak dikeluarkannya izin dari Polresta untuk kegiatan Deklarasi Ganti Presiden pada 26 Agustus itu menjadi bukti bahwa ada potensi gangguan keamanan dan ketertiban jika kegiatan itu tetap dilaksanakan. "Polisi kan lebih paham soal keamanan dan potensi gangguan yang mungkin terjadi, semestinya itu jadi pertimbangan semua pihak agar tidak memaksakan diri," katanya. Rendra mengakhiri, masyarakat Riau semua cinta damai, karena itu kegiatan yang berpotensi merusak kedamaian itu harus dicegah dan dibatasi. "Masa kampanye masih lama sebaiknya menahan diri dari kegiatan yang berkemingkinan memicu konfik di masyarakat," katanya. Esitor : TMR Sumber : Cakaplah.com