DPRD Inhil: Yang Bisa Selamatkan Harga Kelapa di Inhil Harus Mendirikan UMKM dan Home Industri

Kamis, 16 Agustus 2018

TRANSMEDIARIAU.COM, TEMBILAHAN - Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang dikenal dengan hamparan kelapa yang membentang luas sehingga membuat Inhil yang dijuluki Negeri hamparan kelapa dunia ini mampu memproduksi buah kelapa jutaan butir perharinya, atau sekitar 10 juta perhari. Banyaknya ketersedian kelapa setiap harinya ternyata tidak bisa ditampung seluruhnya oleh perusahaan yang ada di Inhil, dimana hanya ada 5 perusahaan yang bergerak dibidang perkelapaan. 15/08/18. Dari 5 perusahaan tersebut, hanya bisa menampung 5 juta kelapa perhari, sehingga ada sekitar 5 juta kelapa yang tidak tertampung. Hal tersebutlah yang menurut pandangan ketua Komisi I DPRD Inhil, H. Yusuf Said, yang membuat harga kelapa di Inhil tidak stabil, karena ketersediannya yang melimpah, sementara kebutuhan sedikit. "Over kapasitas ini terjadi sejak adanya perbaikan kebun selama lima tahun terakhir ini, sehingga produksi kelapa melimpah dan membuat harga tidak stabil," ujar yusuf said belum lama ini. Solusi untuk mengatasi permasalahan ini, dikatakan Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut adalah dengan memanfaatkan UMKM dan industri rumah tangga berbasis kelapa, yang sebelumnya sudah disarankan oleh Bupati Inhil, HM Wardan. "Kita sangat mendukung dengan memanfaatkan UMKM, jadi kelapa yang tidak tertampung oleh perusahaan itu bisa dilarikan ke UMKM dengan cara diolah sendiri untuk minyak goreng dan sebagainya," lanjut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Kontak Tani Nelayan Inhil ini. "Sebelum memanfaatkan UMKM, dikatakan Yusuf Said bahwa akan dilakukan pelatihan terlebih dahulu terhadap UMKM tersebut, sehingga nantinya apa yang menjadi tujuan dari program ini bisa tercapai," tambah pria yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia. (***) Editor : Ucuirul