Masih Ada Jembatan Lapuk di Provinsi Riau Yang Terkanal Kaya

Selasa, 07 Agustus 2018

TRANSMEDIARIAU.COM, TEMBILAHAN - Siapa yang tidak kenal dengan Riau, provinsi yang dijuluki salah satu dari provinsi terkaya di Indonesia. Meski alamnya kaya raya, tapi masih ada jembatan 'busuk' yang dijadikan akses masyarakat di Indragiri Hilir (Inhil). Riau dijuluki negeri di atas minyak di bawah minyak. Artinya, di atas minyak karena jutaan hektare hamparan kebun sawit, di bawah minyak, karena banyaknya ladang minyak dan gas dari Indonesia sebelum merdeka sampai sekarang. Sudah jutaan barel minyak dan gas muncrat dari perut bumi di Riau. Sebagai daerah penghasil migas, ternyata masih ada sepenggal kisan miris di Desa Teluk Kiambang, Kec Tempuling, Kab Indragiri Hilir (Inhil) Riau. Sudah 10 tahun lamanya jemabatan kayu itu menjadi akses utama warga desa setempat. Kondisi jembatan sangat mengenaskan. Berdiri peyanggah dari batang kayu yang menopang papan-papan lapuk di atasnya. Jembatan ini saban hari dilalui masyarakat setempat. Terutama anak-anak sekolah dasar yang penuh risiko untuk melintasinya. Jembatan 'busuk' ini kondisinya berlobang-lobang dan miring tak tentu arah. Tak ada tumpuan tangan untuk melintas di sana. Anak-anak sekolah tampak tertatih-tatih melintasi jembatan itu. "Belum ada perhatian dari pemerintah daerah. Dari dulu kami swadaya sendiri ala kadarnya. Kalau ada yang papannya jatuh, kami ganti lagi," kata Ketua RT, Masrisal setempat dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (7/8/2018). Jembatan yang layak untuk dilalui masyarakat setempat jaraknya sekitar 2 Km dari desa itu. "Karena jaraknya jauh, ya masyarakat lebih memanfaatkan jembatan ini. Baik untuk lintasan anak-anak, dan masyarakat lainnya," kata Masrisal. Jembatan ini membentang di sungai yang disebut Parit 8. Sungai ini daerah pasang surut karena dekat dengan laut. Jika air pasang, maka kondisi ini membahayakan buat anak-anak bila terjatuh. Karena akan hanyut. Pun ketika air surut, tetap menyeramkan, karena di bawah terlihat tunggul-tunggul kayu. Bila ada saja yang terjatuh makan akan terkena tunggul kayu. Lantas sampai kapan kondisi jembatan ini terus menerus dibiarkan menjadi akses utama warga?     Sumber: detik.com