TRANSMEDIARIAU.COM, Pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai hingga kini masih on progres. Sedikitnya Rp564,3 miliar sudah digelontorkan PT Hutama Karya untuk membangun kontruksi enam seksi jalan bebas hambatan tersebut.

Asisten Manajer Pengendalian Proyek Tol Pekanbaru-Dumai PT Hutama Karya, Yanuar Jumat (22/6/2018) mengatakan pembangunan Proyek Stratrgis Nasional ((PSN) di enam seksi tersebut perkembangannya bervariasi."Saat ini pembangunan konstruksi tol Pekanbaru-Dumai ini bervariasi, sesuai kontrak kerja yang berjalan dengan perkembangan pembebasan lahan yang disiapkan," katanya. Yanuar menyampaikan, dalam rencana Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), konstruksi proyek tol Pekanbaru-Dumai ini harusnya tuntas di 2019, namun jika pembebasan lahan tuntas di 2017 lalu. "Tapi karena pembebasan lahan sampai pertengahan 2018 ini belum tuntas, namun kami yakin akhir 2019 nanti jalur tol Pekanbaru-Dumai ini terbuka bila semua lahan selesai," ungkapnya. Yanuar merincikan, untuk seksi I konstruksinya saat ini sudah selesai 26 persen. Jika diuangkan nilai anggaran mencapai Rp202 miliar. "Di seksi I ini sepanjang 22,6 Km sudah diaspal. Sedangkan untuk progres pembebasan lahannya sudah 82 persen," ujarnya. Kemudian, lanjut Yanuar, di seksi II selesai 9,7 persen dengan nilai Rp156 miliar. Diseksi ini memang sedikit lambat dibanding seksi III yang sudah diaspal sepanjang 1,6 Km. "Seksi III sudah selesai 15,7 persen dengan nilai Rp180 miliar, dan 1,6 Km sudah diaspal. Memang ini lumayan cepat, karena dari segi teknisnya mendukung," paparnya. Sementara untuk seksi IV masih 0,36 persen dengan nilai Rp6,3 miliar. Seksi V belum berjalan sama sekali karena lahan yang dibebaskan masih sedikit. Sedangkan seksi VI selesai 0,7 persen dengan nilai Rp20 miliar. Sementara itu, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Perwakilan Riau, Lukman Hakim mengatakan, kalau tugas pihaknya untuk pembebasan lahan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai sudah selesai. "Pekerjaan kita sebenarnya sudah selesai atau tinggal 18 persen lagi, itu yang berada di kawasan hutan dan konsesi," katanya. Dia mengatakan, setidaknya ada 253 persil lahan lahan Barang Milik Negara (BMN) dan kawasan hutan yang harus dialihfungsikan. "Kalau izinnya keluar dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Insya Allah selesai. Kita targetkan tahun ini juga pembebasan lahan harus selesai," tukasnya.